- Gambar oleh Picography dari Pixabay - |
Bismillah.
Saya tidak tau sudah hari ke berapa ini sejak masa karantina nasional ditetapkan. Bahkan kini Surabaya, kota tempat saya tinggal sudah mengikuti jejak Jakarta menetapkan PSBB, Pembatasan Skala Besar-Besaran. Saya tidak tau sampai kapan PSBB di Surabaya. Benarkah akan berakhir pada 11 Mei 2020?
Mengisi waktu untuk jangka waktu yang panjang dengan segala ketidak pastian memang membosankan jika pikiran kita terus menunggu-nunggu bahkan menghitung-hitung hari yang telah dilalui karena (amat) berharap tiba pada hari berakhirnya masa karantina atau PSBB. Saya sudah memutuskan untuk abai dari memikirkan berakhirnya masa karantina atau PSBB. Saya tidak ingin kecewa karena kendalinya sama sekali tidak ada di tangan sendiri. Begitu banyak hal yang di luar kendali kita. Bahkan baru-baru ini ada kabar yang mengagetkan tentang penemuan kasus Covid 19 di sebuah pabrik rokok di kawasan industri, di wilayah Selatan Surabaya. Dikabarkan dua karyawan pabrik tersebut meninggal dunia karena terpapar Covid 19. Dari hasil tracing di dalam pabrik ditemukan 9 orang berstatus PDP yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit, 163 orang masih menunggu hasil swab PCR, sementara dari hasil rapid test 63 orang hasilnya reaktif. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Karena itu memanfaatkan waktu luang yang tidak tau kapan berakhir saya memutuskan untuk ajeg menulis. Tapi ternyata tidak mudah. Berupaya beberapa kali tetap belum berhasil. 😄 Masih sering bolong-bolong. Masalah utama saya adalah saya tidak bisa membuat perencanaan topik atau tema tulisan dengan baik. Karenanya saat BPN mengadakan BPN 30 Day Ramadhan Challenges saya senang. Meski begitu saya cek dulu tema tulisan yang ditentukan. Saya khawatir tidak sesuai dengan keseharian saya. Saat saya baca tema-tema yang ditentukan, alhamdulillah saya bersukur karena temanya tidak jauh dari keseharian saya. Semangatlah saya.
Dengan mengikuti challenges ini saya jadi musti rajin tengok-tengok akun untuk melengkapi tulisan. Ini sama dengan belajar, bagi saya demikian. Dan inilah akun-akun itu.
Rumaysho.com
Sudah cukup lama saya jadikan akun ini sumber belajar saya. Saya memilih akun ini karena tulisan mereka selalu memiliki dasar atau dalil yang jelas, yaitu diambil dari Al-Qur'an dan hadits-hadits shahih.
Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
Idem dengan akun di atas, saya menjadikan kedua akun ini sebagai sumber rujukan belajar saya.
thatsnotmyage.com
Ini adalah blog yang sering saya kunjungi untuk dapatkan inspirasi mulai dari ide atau tema penulisan dan gaya penulisan.
femina.co.id
Bacaan saya sejak remaja ini adakalanya saya sambangi. Saya senang dengan gaya menulis Petty Fatimah sang Editor in Chief sekaligus CCO majalah ini. Bagi saya tulisan beliau ini ringan dan lugas, saya suka. Copy writing majalah ini juga menginspirasi saya.
arumpratiwi
Seorang perawat di RS. Siloam (sepertinya Siloam Surabaya). Saya mengenal nama ini melalui 30hari bercerita di instagram. Saat membaca tulisan-tulisan yang dipost-kannya di instagram saya langsung follow akun ini. Saya hanya bisa menyimpulkan satu hal, meski belum pernah bertemu, orangnya cerdas! Namanya nama Jawa tapi dia pinter banget-- nampaknya menjadi kesehariannya--berdialek Papua. Saya banyak belajar darinya. Pinter banget mengolah topik sederhana menjadi istimewa.
dr.Zaidul Akbar
Saya belajar memanfaatkan rerimpangan dan rerempahan sebagai bahan pengobatan atau minuman sehat dari akun ini. Yang saya sukai bahan-bahan yang digunakan mayoritas adalah bahan baku lokal yang mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional atau tukang sayur yang biasa ider di sekitar rumah. Prosesnya pun sederhana tidak memerlukan alat-alat khusus.
Itulah keenam akun yang relatif kerap saya kunjungi dan saya merasakan manfaat atau pun terinspirasi saat membaca tulisan atau kepsyen yang mereka unggah.
Bagaimana dengan kalian?
0 komentar