Foto: Connor dari www.pexels.com |
Assalaamu'alaykum,
Alhamdulillah, perjalanan kita sudah masuki bulan September. Bersamaan dengan itu kita juga masuki 1 Muharram 1441 Hijriyah. Mari kita tengok ada kejadian bersejarah apa pada penanggalan 1 Muharram?
Tahun baru Hijriyah merupakan penanda awal Baginda Rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam berhijrah dari Mekah menuju Madinah. Semangat hijrah inilah yang selayaknya kita ambil dalam sejarah ini. Ruh Hijrah adalah ruh ketaatan kepada Allah. Beliau bersama para sahabat berhijrah dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah. Karenanya mari kita jadikan bulan Muharam ini sebagai momentum untuk saling mengingatkan dalam ketaatan kepada Allah Subhanu wa ta'ala.
Bulan Muharram adalah Syahrullah (Bulan Allah). Rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah), yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." HR. Muslim no. 2812.
Pada awalnya nama bulan ini adalah Shafar Al Awal kemudian diganti menggunakan nama yang Islami, yaitu Muharram. Sedangkan nama bulan-bulan lain tetap menggunakan nama jahiliyah.
Pada bulan ini disunnahkan untuk banyak-banyak berpuasa tapi tidak dianjurkan puasa sebulan penuh. Cukup semampunya. Dan yang lebih afdhal adalah puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Abu Qatadah Al Anshoriy berkata, "Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, puasa Arafah akan menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang. Beliau juga ditanyakan keistimewaan puasa 'Asyura. Beliau menjawab puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu. HR. Muslim no. 1162.
Namun dalam menyelisihi Yahudi Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam memerintahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a).
Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata bahwa ketika Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam melakukan hari puasa 'Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata, "Wahai Rasulullah hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani. Lantas beliau mengatakan apabila tahun depan--insya Allah--kita akan berpuasa pula pada hari ke sembilan." Ibnu Abbas mengatakan, "Belum sampai tahun depan Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam sudah keburu meninggal." H.R Muslim no. 1134.
Nah, ayo kita berpuasa. Semoga Allah memudahkan kita untuk berpuasa dan menerima puasa kita. Aamiin.
Wassalaamu'alaykum.
Sumber:
www.rumaysho.com