Sebuah Nasehat Terkait Corona
By Yuniar Djafar - April 11, 2020
Gambar oleh Enriquelopezgarre dari Pixabay |
Bismillah.
Berikut ini adalah kutipan nasehat berkaitan dengan fenomena pandemi yang telah mengurung kita hari ini, yaitu Corona. Sebuah nasehat yang menyentuh. Semoga bermanfaat.
Corona dan Jalur Hidup Manusia
Saudaraku, saudariku...
Segala sesuatu akan nyaman, indah dan berjalan stabil apabila dia berjalan di jalur masing-masing yang dia diciptakan untuk itu.
Mobil akan nyaman kalau berjalan di aspal, kereta api di rel dan pesawat di angkasa. Ini hanyalah contoh pendekatan.
Ketahuilah bahwa seluruh alam semesta ini juga memiliki konsep yang sama. Semuanya akan nyaman, indah, stabil apabila masing-masing berjalan di jalurnya.
Perhatikan matahari, rembulan bahkan seluruh planet di jagad raya ini... Semuanya punya konsep yang sama. Dunia akan nyaman , indah dan stabil apabila merka berjalan di jalurnya masing-masing.
Sebuah pertanyaan penting yang telah banyak dan terlalu lama dilupakan manusia abad ini:
Di manakah jalurmu wahai manusia?
Tidakkah kita berusaha mengetahui jalur hidup kita yang ditakdirkan hidup sebagai seorang manusia, guna kita berjalan di atas jalur itu? Agar kita mendapatkan keindahan dan kenyamanan hidup?
Biarkanlah Allah yang menjawab agar kita semua yakin akan jawaban itu.
Allah katakan di dalam Al Qur'an bahwa manusia diciptakan penuh kelemahan. Berarti jalur hidup kita adalah memohon kekuatan, meminta pertolongan, mengharapkan kebaikan seseorang Yang Maha bisa dan Maha perkasa.
Inilah jalur hidupmu, wahai manusia. Dan sadarilah kelemahan yang memang engkau telah ditakdirkan bersamanya, selama hidupmu.
Jangan merasa serba bisa, jangan merasa kuat, jangan sombong.
Sadar atau tidak manusia abad ini telah terlalu lama berjalan di jalur yang salah. Akhirnya kenyamanan, keindahan dan kestabilan hidup hanyalah mimpi-mimpi berkepanjangan dan tak berkesudahan.
Allah datangkan corona sebagai peringatan kepadamu bahwa engkau tak mampu, engkau lemah, engkau tak bisa berbuat apa-apa. Engkau bukanlah si perkasa, engkau bukan super power dunia.
Semoga Allah mengembalikan kita kepada jalur hidup kita yang sesungguhnya agar damai tercipta, agar keindahan dinikmati seluruh penduduk dunia.
Maududi Abdullah Lc.
Ujung Padang Kampar.
15 Sya'ban 1441 H
08 April 2020 M
0 komentar