Umur 50 Tahun Bisa Apa?

By Yuniar Djafar - September 19, 2019

Umur 50 tahun bisa apa? Ih, ada yang pernah dengar pertanyaan begini? Saya yakin, kayaknya tidak akan ada yang berani sampaikan ini terang-terangan. Tapi kalau yang mengungkapnya di dalam batin saya percaya, bannyaak!. 😂 

Tapi pikirkanlah sejenak tentang umur ini. Umur bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Perjalanan hidup seseorang dalam mencapai umur tertentu sesungguhnya suatu yang sangat berarti yang tidak bisa dinafikan apalagi diremehkan. Pencapaian-pencapaian dalam kurun waktu tertentu itu bukan sesuatu yang kebetulan. Di dalam umur ada pertaruhan nyawa dan kesakitan, ada perjuangan, torehan prestasi, lukisan tawa bahagia, perolehan, kehilangan dan banyak hal lainnya. Kesemuanya itu menjadi nilai bagi pemilik umur. Karenanya umur adalah kaliber seseorang, disadari atau pun tidak disadari. Umur memang bukan sekedar angka.

Karenanya pertanyaan umur 50 tahun bisa apa jawabnya pasti bisa apa saja. 
Jangankan di usia 50 tahunan, lebih dari 50 tahun pun semuanya juga, in sya Allah, bisa.  Bener! Dan satu hal, apa yang bisa diraih pada saat umur tertentu pastilah berasal dari sesuatu yang dilakukan pada umur-umur sebelumnya. Pastilah memiliki kesejarahan. Semuanya tergantung pada cara kita mengelola umur dan semua dinamikanya. Berikut adalah nama-nama orang yang telah membuktikan di umur berapa pun orang bisa menjadi apa saja.

Let's see, yahh... 

1. Bobbe Greenberg


Foto: www.coachterrywilson.com
BG, Bobbe Greenberg adalah seorang atlet Ironman berumur 73 tahun. Ironman adalah trilomba atau triathlon yang diselenggarakan di Hawai, USA. Sebagai peserta trilomba BG harus menyelesaikan renang di laut sepanjang 2.4 mil, mengayuh sepeda dengan jarak tempuh 112 mil dan lari sepanjang 26.2 mil. Dan semua itu musti diselesaikan dalam waktu 17 jam! 

2. Nurhayati Subakat


Foto: ROL/Republika Online

Saya sangsi jika ada yang tidak kenal dengan nama ini. Nurhayati Subakat adalah pendiri sekaligus CEO PT Paragon Technology & Industri yang membawahi merk kosmetik terkenal Wardah, Make Over dan Emina. Kelahiran 1950, di umurnya yang ke 69 saat ini masih tetap energik memimpin. Tidak hanya itu  bulan April lalu Institut Teknologi Bandung menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepadanya.

3. Kristina De Coninck


Foto: Zara 


Sosok terakhir yang saya tampilkan ini adalah seorang model. Di umurnya yang 55 tahun, De Coninck masih melenggang di panggung fashion internasional. Umur 50 tahunan nampak tidak menghalangi karir modelnya. Pada 2017 dia sempat didaulat sebagai salah satu icon sebuah brand fast fashion dari Spanyol yang mengusung tema timeless. 


Orang-orang di atas telah menetapkan sikap dalam mengelola sisa umur dan hari-hari mereka. Mereka ajeg mengembangkan diri pada bidang yang telah mereka pilih. Mereka selalu mendasarkan kerja mereka di atas hasrat atau impian mereka berikut konsekuensinya. 

Ada pilihan ada konsekuensi. Sampai kapan pun hal ini akan selalu beriringan. Konsekuensi inilah yang akan mengantarkan seseorang pada hasil. Karenanya semakin siap seseorang dalam menerima atau menjalani konsekuensi maka semakin dekat seseorang pada impiannya. 

Di sisa umur ini kita bisa mewujudkan apa pun yang diinginkan. Ingin tetap muda dengan penampilan yang menawan, sudah banyak jalan untuk mewujudkannya. Perkembangan teknologi semakin sempurna dalam mewujudkan impian yang berkaitan dengan hal ini. Konsekuensinya? Tentu ada. Saya tidak perlu sebut, kan, untuk ini? 

Tidak ada yang salah pada sisa umur ini untuk menjadi ini, untuk seperti itu. Kita semua juga percaya, in sya Allah kita pun bisa menerima dan menjalani konsekuensinya agar bisa tercapai. Tapi yang perlu kita jadikan pertimbangan, apakah pilihan kita dalam mengelola umur ini menjadi kebaikan bagi masa depan kita?  

Umur kita sesungguhnya ladang kehidupan kita yang terakhir. Berapa umur kita sama dengan berapa luas ladang kehidupan yang bisa kita kelola. Itulah kesempatan atau peluang kita. Setelah itu kita akan berakhir. Masa depan kita adalah kehidupan di akhirat. Kehidupan yang akan menyajikan apa-apa yang kita telah tanam di dunia ini.  Dan yang akan kita tuai pada kehidupan kita di akhirat nanti adalah konsekuensi dari yang kita upayakan di dunia.

Apakah manusia mengira, mereka akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Q.S Qiyamah (75); 36.

...Karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. Q.S Al Israa (17); 36.

Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: 1. umurnya di manakah ia habiskan 2. ilmunya di manakah ia amalkan 3. hartanya bagaimana ia peroleh dan 4. di mana ia infaqkan dan 5. mengenai tubuhnya di manakah usangnya. HR Tirmidzi no. 2417 dari Abi Barah al Islami. Syaikh Al Abani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Jadi kalau ada yang tanya lagi, 50 tahun bisa apa maka jawabannya tetap, bisa apa saja! Cuma masalahnya jawaban itu tidak berarti apa-apa untuk masa depan kita. Masa depan yang nyata-nyata akan kita hadapi, yaitu akhirat. Yang salah memang pertanyaannya. Mustinya yang ditanyakan adalah, "Usia 50 tahun persiapannya sudah seperti apa?". Betul?

Inilah nasihat Hasan Al Bashri, seorang tabi'in terkemuka buat kita:
"Wahai manusia, sesungguhnya kalian adalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang maka akan hilang pula sebagian dirimu." Hilyatul Awliya', 2; 148.













Sumber:
www.coachterrywilson.com
www.wolipop.detik.com
www.republika.co.id
www.vogue.com
www.hellomagazine.com
www.rumaysho.com
www.muslimah.or.id





  • Share:

You Might Also Like

0 komentar