Aksi Ke Dua, Pilihan Bagi Para Senior

By Yuniar Djafar - Oktober 03, 2019

Foto: www.pexels.com

Ini bukan tentang asuransi dana pensiun atau sejenisnya, lo. No, no, not at all
Ini tentang siklus normal yang akan dihadapi setiap orang dalam rentang karirnya. 

Karir yang saya maksud bukan hanya karir di kantor tapi apa saja yang telah ditekuni secara ajeg dalam kurun waktu yang lama. Bisa 20, 30 tahun atau lebih. Ya, ini adalah tentang pilihan saat karir sudah mencapai senioritas dan cara menghadapinya. 

Sehubungan dengan hal itu Karyl Innis seorang career brand expert, CEO & Founder The Innis Company, Dallas Amerika Serikat, menawarkan  2nd act  atau aksi ke 2. 

Aksi ke 2 ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan jawaban atas senioritas mereka di tempat kerja. Begini katanya, "Apakah Anda telah bekerja untuk perusahaan yang sama selama 25 tahun, merawat keluarga 25 tahun yang sama atau bergerak keluar-masuk dalam dunia kerja pribadi Anda?  

Ada satu hal yang menghubungkan kita semua. Wanita di masa puncaknya selalu memikirkan apa yang mereka kerjakan "setelah ini", yaitu sesuatu yang ingin dilakukan sebagai aksi ke 2." 


Foto: www.Pexels.com


Jelang usia 50 tahun membahas what the next after this  itu cukup menakutkan dan membingungkan, lo, bagi banyak pelaku dunia kerja. Menghadapi hal ini Innis memberikan 7 cara untuk menghadapinya.

1. Lanjut. Lanjutkan bekerja sebagaimana yang Anda kerjakan di tempat Anda bekerja. Tak masalah Anda menjadi yang tertua di tempat kerja. Mereka akan mengabaikan hal itu dan semestinya Anda pun begitu.

2. Lanjut dan ubahlah diri Anda. Ambil resiko yang lebih tinggi, tingkatkan keberanian Anda, mintalah yang Anda inginkan, ambil project yang berbeda dan perluas lingkup hubungan kerja Anda di kantor. Kadang-kadang bagian terpenting dari perubahan adalah diri Anda sendiri.

3. Lanjut tapi di tempat lain. Pekerjaan yang sama akan nampak dan terasa berbeda bila dikerjakan di tempat yang baru. Jika Anda mencintai pekerjaan tersebut tapi lingkungan tak lagi terasa nyaman, ganti perusahaan saja, bukan pekerjaan.

4. Lanjutkan tapi ganti dengan cara yang berbeda. Ubah istilahnya. Bekerja dari rumah, bekerja berdasarkan kontrak atau bekerja secara virtual. Jadilah pengusaha pejuang, boyonglah keahlian Anda dan esok jadilah wirausahawan. Temukan media berbeda serta batas dan lingkungan yang membuat pekerjaan lebih bergairah dan lebih sesuai dengan kehidupan Anda saat ini. Jika yang Anda inginkan adalah fleksibilitas, inilah caranya.

5. Ubahlah yang Anda lakukan. Ada hasrat terpendam yang ingin diwujudkan? Teknisi menjadi artis, CEO menjadi Eksekutif Yayasan. Melatih "otot" karir yang berbeda adakalanya tepat bagi seseorang.

6. Bikin sebuah portfolio untuk sebuah kegiatan yang menarik minat Anda. Tidak harus berhubungan, cukup Anda saja yang terhubung. Peluang menjadi sukarelawan, konsultan dan gabungan dewan kerja adalah contoh dalam hal ini.

7. Pensiun dari dunia kerja. Menyingkir dari dunia kerja adalah mimpi bagi sebagian orang dan pilihan yang terus ada bagi lainnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Pilih salah satu dan wujudkan!




Sumber: www.primewomen.com

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar