Eonni, Imaji Tentang Kakak Mualaf Korea

By Yuniar Djafar - Oktober 28, 2019

Bismillah.

Saya pernah bilang, kan, ya, kalau saya bukan desainer? Iya, memang begitu. Tapi saya senang dengan dunia desain dalam fashion, baik itu busana, sepatu maupun tas. Berawal dari senang menggambar, mengamati dunia ilustrasi akhirnya tertarik pada dunia fashion. Ya, saya seorang fashion enthusiast! Kata ini yang tepat buat saya. Dari ketiganya, saya termasuk kelompok besar yang antusias dalam desain busana. Dan sejujurnya juga, saya pure fashion enthusiast! Murni penikmat. Saya bisa menikmati dan memahami keindahan sebuah disain tanpa menginginkannya untuk mewujudkannya. Jadi tidak semua yang saya bilang bagus berarti saya inginkan. Bisa, ya? Bisa!

Saya sudah cukup lama mengamati dunia fashion ini. Lamaaa banget! Sejak sekolah dasar. Tapi cuma mengamati. Dari hasil pengamatan itu saya selalu menemukan penentuan syarat tematik untuk setiap disain dalam lomba merancang busana. Pun ketika saya mengamati keponakan saya yang menekuni dunia busana melalui jalur formal. 

Hmm, namanya juga gak pernah sekolah ya... Saya belum bisa kalau disuruh menerjemahkan sebuah tema atau ide dalam disain. 😊 Tapi bukan berarti saya tidak belajar dan mencoba. Saya pernah mencoba membuat desain bertema.
Tapi karena saya seorang bakul kerudung maka saya juga belajar menggunakan media kerudung atau hijab.

Tema disain hijab saya ini adalah Eonni... Eonni berasal dari bahasa Korea, artinya kakak perempuan dan yang berhak memanggil kakak perempuan dengan panggilan Eonni adalah adik perempuan. Bahasa Korea sepertinya ruwet, lebih ruwet daripada bahasa Jawa! Hhh...

Saya tidak paham bahasa Korea, ini saja dapatnya dari googling! 😄 Yah, bahasanya saja tidak paham apalagi ke negeri Korea, tentu belum pernah. Eh, tapi ada ya, yang sudah pernah ke Korea meski belum paham bahasanya? Adalah... Nunggu paham bahasa Korea dulu baru berangkat ke Korea, ooh..., kelamaan, kale... 😉

Ini adalah imajinasi saya tentang seorang kakak cantik mualaf dari Korea. 


Karena basic saya adalah hijab ready to wear alias hijab instan maka saya pun disain ini dalam bentuk hijab instan. Untuk bahan saya pakai bahan spandex super yang saya kombinasikan dengan bahan shantung. Pakai spandex untuk dapatkan kelenturan pada saat dikenakan untuk bagian kepalanya. 


Foto Koleksi Estyle Hijab Indonesia

Untuk busananya saya pakai bahan songket India pada bahan motifnya dan shantung kembali saya gunakan untuk bahan polos. Saya ngikut penjualnya untuk penyebutan bahannya, ya...


Foto Koleksi Estyle Hijab Indonesia

Hasilnya masih jauuuh dari sempurna tapi dengan mencoba  saya jadi tau dan paham sulitnya mendisain tematik. Apalagi  dalam hal ini desainnya bertema Korea yang kekuatan detilnya pada bagian dada busana. Hanbok pakaian tradisional mereka, kan, begitu... Sedangkan saya termasuk mereka yang selalu mengusahakan hijab dengan fungsinya sebagai penutup dada. Ya, jadilah yang akhirnya terjadi ini. Tapi saya tidak putus asa, in sya Allah saya akan terus belajar dan berusaha. Semangatlah pokoknya! Hahaha...









  • Share:

You Might Also Like

0 komentar