Suatu Hari Bersama Mereka

By Yuniar Djafar - Juli 19, 2019


Bertemu dengan teman-teman lama, mengenang kembali saat-saat menyenangkan bersama mereka. Mentertawakan diri sendiri saat ingat kejadian-kejadian konyol bersama mereka..., salah satu keajaiban reuni. Jika kita gembira dengan saat-saat demikian maka demikian pula mereka, orang tua kita.

Alhamdulillah, saya beberapa kali menemani Ibu bertemu teman-temannya. Teman-teman Ibu adalah orang-orang yang sangat saya kenal dan selalu melekat dalam ingatan. Ibu seorang guru, teman-teman Ibu adalah guru-guru Sekolah Dasar saya. Mereka, termasuk Ibu dulu mengajar di sebuah  kompleks sekolah dasar. Saya tidak pernah diajar oleh Ibu karena sekolah saya berbeda dengan sekolah tempat Ibu mengajar tapi berada dalam satu kompleks. 

Pagi itu menyenangkan sekali melihat kebahagian mereka bertemu. Wajah mereka tampak berseri-seri, senyum selalu mengembang sepanjang pertemuan. 



Tapi di antara senyum terselip juga haru saat mereka bertemu dengan teman-teman yang telah mengalami kemunduran fisik karena pandangan yang terhalang akibat glaukoma.



Tidak hanya itu saya pun juga bersukur bisa bertemu dengan para guru yang telah menorehkan pendidikan yang mewarnai  kehidupan. Guru yang telah menjadikan saya sebagai ketua kelas seumur hidup, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6...pun hadir. Beliau adalah guru yang mengajar saat saya kelas 1. Sedih dan senang bertemu dengannya dalam keadaan beliau sudah tidak mampu melihat. Senang karena bisa bertemu, sedih menyaksikan kemunduran fisik beliau. 



Dan dari semua itu adalah menyaksikan Ibu bertemu dengan sahabat lamanya saat mengajar adalah sesuatu yang luar biasa. Ada haru yang menyelinap. Mereka jarang bertemu, terpisahkan jarak karena sahabat Ibu tersebut mengikuti putranya di luar kota. Tapi sebenarnya alasan utamanya adalah kesibukan. Kesibukan putra mereka masing-masing sehingga mereka tidak mudah untuk bertemu seperti dulu. Nastaghfirullah :(



Ini adalah pertemuan 2 tahun lalu dan ini adalah pertemuan terakhir mereka berdua karena beberapa bulan setelah pertemuan ini sahabat Ibu tersebut wafat. Sedangkan guru yang telah mengangkatku menjadi ketua kelas itu sudah tidak bisa lagi hadir pada pertemuan yang sama berikutnya karena keadaan beliau yang semakin melemah. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa. Q.S Ar Rum (30); 54.


Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan amalannya baik. H.R At -Tarmizi.









  • Share:

You Might Also Like

0 komentar