Maret, Saya Datang
- foto koleksi pribadi - |
Bismillah.
Maret, saya datang.
Ini bulan Maret yang sudah beranjak ke tanggal tua, 20 Maret 2023. Tak terasa setahun lebih (sedikit) sudah saya tak menyentuh bilah pengetik--Wikipedia bilang: bantalan tombol alias keypad--di laptop. Alhamdulillah 'ala kulli hal ada saja alasannya. Saya termasuk mereka yang sering mencari alasan sebuah tindakan untuk memastikan do it atau not to do it. Mengapa saya harus melakukan atau tidak melakukan sesuatu? Harus ada alasannya!
Ada beberapa hal sih, alasan saya sampai sekian lama tidak menyentuh bantalan tombol di laptop (Oh iya, saya lebih nyaman menggunakan laptop untuk menulis. Lebih lega, lebih leluasa bantalannya). Tapi saya harus akui alasan-alasan itu bisa sangat subyektif. Ini beberapa alasan saya:
1. Saya mudah capek sehingga penyakit saya juga sering kambuh.( Hahaha, ciri manula kebanyakan).
2. Mudah badmood
3. Punya keasyikan baru, yaitu menanam dan merawat tanaman hias daaa...n foto-fotoan
4. Terjebak
Yah, kalau nomor 1 dan 2 sepertinya tak perlu dijelaskan ya... Keduanya memang related, istilah anak sekarang, tapi terlalu receh untuk dibahas 😄
Na, yang ke 3 ini memang jadi hobi dadakan bagi banyak orang sejak pandemi melanda. Untuk tanam menanam awalnya saya keheranan mengetahui orang bisa segitunya dengan tanaman tapi akhirnya saya kena pelet juga oleh tanaman. Hahaha...
Hobi menanam masih berlanjut hingga saat ini tapi saya tak bisa menduga apakah nantinya saya akan meninggalkannya jika saya beralih asyik mengetik lagi.
Foto-fotoan pun demikian. Lihat foto-foto makanan dan produk di instagram yang dijepret para penghobi dan professional saya sangat tertarik. Saya seperti tertantang. "Masak sih, saya tidak bisa?" pikir saya. Hmm, pede banget saya waktu itu. Saya pun nekat coba-coba. Lo, eh, kok tidak bisa seperti yang diharapkan? Walah saya pikir lagi dengan googling cukuplah. Learning by doing, cukup, batin saya. Tapi kemudian saya menyadari bahwa saya orang biasa, saya membutuhkan belajar. Ikutlah saya kursus-kursus daring (yang murah tapi tidak murahan... Hahaha) Alhamdulillah dapat manfaatnya, selebihnya banyak berlatih dan tengok-tengok yutub..
Tapi setelah pandemi mereda dan hilang, saya rasakan pepotoan saya mengalami penurunan. Sekarang saya lebih senang melihat-lihat saja. Saya merasa capek yang lebih kuat intensitasnya daripada ketika tanam-menanam. Itu salah satu sebabnya saya cenderung malas poto-potoan.
Kalau yang ke 4 ini saya sebenarnya bingung mau pakai istilah apa selain "terjebak". Sebab rasanya, kok seperti segitunya ya. Tapi mau ganti kata lain belum nemu.
Jadi ceritanya saya ikut pelatihan menulis daring. Selepas pelatihan kami dikumpulkan dalam satu grupWA. Saya senang karena saya memang ingin belajar mengembangkan kemampuan menulis saya. Untuk menambah jam terbang serta meningkatkan kemampuan menulis, diadakan progam blog walking dan instagram walking. Saya masih senang di awal tapi keanggotaan terus berkembang. Alhasil ragam bahasan tulisan demikian pula. Anak-anak muda gen Z pun masuk, aduh saya benar-benar tak bisa mengikuti topik bahasan mereka. K-pop, review make up yang bejibun mereknya sejak pandemi adalah dua topik bahasan yang membuat saya tersengal-sengal... 😃 Maklum lah, saya harus melompati satu lorong panjang untuk bisa meraih gen Z ini. Saya tidak bisa berpura-pura komen tanpa benar-benar membaca tulisannya. Itulah yang membuat saya seperti kejedok, natap tembok. Saya memang harus menyerah... Sejak itulah saya tidak ikut aktif program-programnya. Sesuatu yang membuat semangat menulis saya semakin tenggelam, setidaknya membuat penyakit malas nulis saya semakin kronis :(
Genap setahun keadaan itu berlanjut... Sama sekali tak ada tulisan yang mampu saya posting. Dan hari ini tiba-tiba keinginan menulis (di blog) itu muncul. Gegaranya ada pekerjaan menulis brosur untuk project saya, tepatnya membuat brosur yang akan saya masukkan pada kemasan seragam sekolah yang saya kerjakan. Eh, keterusan... Menulis jadi terasa smooth, mengalir. Semoga terus terjaga semangat ini. Aamiin.
Eh, tapi saya menuliskan ini bukan untuk menyalahkan gen Z ya... Emang saya siapa? Hahaha... Jauhlah dari itu. Saya cuma ingin berbagi cerita saja. Saya juga ingin tahu jawaban kalian untuk pertanyaan saya:
"Ada yang pernah seperti saya?"
0 komentar