Sitta Atelier Rumah Jahit Elegan di Surabaya

By Yuniar Djafar - Desember 15, 2020

Bismillah.

Baju anak-anak yang bagus itu seperti apa? Hmm, ditanya seperti ini tidak mudah menjawabnya. Dulu saya bilang kalau baju anak yang bagus itu yang berbahan katun dan baju anak itu adalah baju yang memang mencermikan jiwa anak-anak. Tapi sekarang tidak, saya tidak lagi berpikiran seperti itu.

Ini alasannya.

1. Bahan katun memang nyaman karena menyerap keringat. Iya, memang benar, karena anak-anak sehat pada umumnya banyak gerak yang bisa menghasilkan banyak keingat maka bahan katun adalah bahan yang paling cocok untuk anak-anak. Setuju. Tapi masalahnya anak-anak kadang hadir bersama dengan orang tua yang membuat mereka terpaksa atau dipaksakan menyesuaikan dengan lingkungan atau situasi sehingga merekapun mengikuti style orang tua.

Menghadiri pesta pernikahan, misalnya. Dalam situasi ini biasanya mereka akan mengenakan busana dengan style atau setidaknya bahan yang sama dikenakan oleh orang tuanya. Apalagi bila yang punya hajat adalah keluarga.

Bahan baju pesta biasanya terbuat dari kain yang memiliki kilau atau ornamen mewah yang seringkali sulit dijumpai pada bahan katun.

2. Saat ini para orang tua lebih longgar dalam membuat batasan style antara anak dan orang tua. Ada kalanya anak mengenakan baju yang menjadikan anak sebagai potret "mini me" dari orang tuanya. Apalagi dalam busana muslim, nyaris setiap yang dikenakan orang tua mereka bisa juga mereka kenakan, hanya berbeda pada ukuran saja.

Hmm, begitulah..., membicarakan tentang busana anak merupakan kesenangan saya. Saya mengawali bisnis saya dulu dengan memproduksi baju muslim anak, sebelum akhirnya saya memutuskan beralih pada produksi hijab dewasa. Namun tetap saja selalu ada saat saya musti memproduksi busana muslim anak karena permintaan pelanggan lama, terutama seragam sekolah taman kanak-kanak muslim. 

Dan saat saya sedang rehat dari bisnis, saya senang sekali menemukan Sitta Atelier @sittasita. Senang bisa melihat cucu-cucu saya mengenakan busana berbahan serat poliester motif salur besar yang dibuat oleh Sitta Atelier.


Sitta Atelier Rumah Jahit Elegan

Bahan poliester bukan bahan yang ramah keringat 😄, tetapi Sitta Atelier menyiasatinya dengan furing yang nyaman. 

Saat saya melihat jahitannya, saya harus mengakui bahwa jahitannya rapi. Jahit halusan istilahnya atau kualitas jahitan kelas butik. Hayo, sudah tau belum jahit halusan itu seperti apa?

Ini kriteria jahitan halus menurut saya.

1. Setik (jejak benangnya) jahit rapi, mengikuti setiap potong tepi kain. Berbicara tentang hal ini, saya dulu pernah keliru dengan mengira bahwa jahitan halus adalah jahitan dengan setik yang kecil-kecil. Ternyata salah. Jahitan halus bisa jadi panjang masing-masing setiknya tidak sekecil yang kita duga, tetapi meski agak panjang, alur jejaknya konsisten rapi menepi pada pinggir potongan bahan. 

2. Warna benang yang "blended". Banyak orang tidak menyadari pentingnya pemilihan warna benang dalam menghasilkan karya jahit yang halus. Sebagus atau serapi apa pun setikan dibuat jika benangnya tidak bisa berbaur menyatu atau nge-blend dengan warna utama bahan, saya melihatnya seperti nila setitik rusak susu sebelanga. Hal yang kecil atau sepertinya sepele tapi bisa merusak citra jahitan adalah pemilihan warna benang. Ini berlaku untuk benang jahit ataupun benang obras andai menggunakan obrasan untuk penyelesaian kampuh.

3. Setelan obras yang rapi. Meski tidak nampak dari luar, setelan obras bisa menjadi pengganggu performance jika tidak rapi. Beberapa karya jahit menjadi berkurang atau jatuh nilainya jika setelannya tidak stabil. Jika warna benang tidak nge-blend dan setelan obras tidak rapi maka nila yang merusak susu sebelanga menjadi dua titik 😄 Sayang sekali... 

4. Cutting, potongan dan pola alias pattern, saya melihat ini sebagai satu kesatuan. Ini adalah esensi busana. Semua poin di atas yang berjumlah tiga itu tidak akan berarti tanpa pola yang baik. Kenyamanan utama sebuah baju saat dikenakan berasal dari kemampuan seorang karyawan bagian pola ini. Dan untuk desainer yang tidak bisa membuat pola (tidak semua desainer bisa bikin pola, lo) "nasib" dan kecemerlangan karirnya sangat bergantung pada kemampuan karyawan bagian pola dalam mewujudkan ide desainnya. Yup, di antara ke empat poin yang saya sebutkan, poin terakhir inilah yang memiliki nilai tertinggi atas sebuah karya fesyen.


Sitta Atelier Disain Simple dan Elegan
Saat masih berupa bahan saya tidak bisa membayangkan motif salur besar-besar itu mesti diolah seperti apa agar bagus saat dikenakan oleh anak-anak. Ketika baju jadi dan diterimakan, saya takjub dengan disain  sederhana yang dibuat  Sitta Atelier. Disain sederhana dan minimalis tersebut mampu membuat bahan tersebut jadi baju yang berkelas. Tidak neka-neka, kata orang Jawa, tapi tampilannya elegan. 

Sitta Atelier merupakan sebuah atelier atau jasa jahit yang didirikan oleh Sita, seorang lulusan Unesa, Universitas Negeri Surabaya jurusan busana. Perempuan muda ini mendapatkan pernghargaan the best pattern maker pada saat perhelatan fashion show yang diadakan fakultas busana Unesa sebagai pemenuhan tugas akhir mahasiswa, empat tahun silam.


Sitta Atelier Buat Baju Berkelas


Saya merasa puas bahkan sejujurnya merasa mendapatkan hasil yang beyond expectation dari semua proses yang saya lalui mulai dari penyerahan bahan hingga menjadi barang jadi, yaitu baju-baju buat kedua cucu saya. Beyond expectation itu adalah disain minimalis dan berkelas pada baju-baju tersebut. Tapi saya melihat masih ada yang harus saya sampaikan agar Sitta Atelier meningkatkan kinerjanya. Apa itu? Ya, setelan mesin obrasnya masih menyisakan ketidak stabilan. Tidak parah, hanya mengurangi kesempurnaan nilai kerapian obrasnya sekitar 15% tapi buat saya ini sudah mengganggu. 

Saat mengelola bisnis saya dulu, poin tersebut termasuk bagian yang saya mintakan untuk diawasi secara ketat demi menjaga kualitas produk dan kepuasan pelangggan. Saya meminta kepada kepala bagian produksi dan bagian QC yang bertugas saat itu untuk benar-benar berusaha keras menghindari ketidak stabilan semacam ini.

Menyelesaikannya tidak sulit menurut saya, yaitu mengganti mesin dengan mesin yang lebih besar dan telaten memanggil tukang servis mesin secara berkala untuk memastikan kestabilannya.  

Saya mendoakan semoga Sitta Atelier dimudahkan Allah untuk membenahi hal tersebut.

15% adalah nilai untuk sub poin tetapi jika untuk keseluruhan karya bolehlah saya berikan nilai 85 untuk Sitta Atelier. Saya percaya jika sosok Sita sebagai owner Sittasita Atelier akan terus membenahi diri sehingga bisnisnya ini akan terus berkembang. Usia muda dan kecakapan yang diperolehnya dari bangku kuliah plus obsesi untuk memiliki bisnis fesyen yang bisa diperhitungkan dalam bisnis fesyen nasional in sya Allah akan memudahkannya dalam mewujudkan hal ini. 

Jika ada yang ingin mencoba jasa Sitta Atelier bisa kepoin instagramnya @sittasita atau kontak di WA 081336775376. Eh, tidak hanya baju anak saja, ya, yang bisa dibuatkan oleh Sitta Atelier. Mau baju apa saja, silakan chatt di nomor yang sudah saya sebutkan. 







  • Share:

You Might Also Like

24 komentar

  1. Wah model bajunya manis banget ya mbak dan menganak, nggak jadi mini me..sukaa...

    BalasHapus
  2. Mbak Dewi, saya senang dengan istilah menganak ini. Awalnya saya asing tapi sekarang saya senang setiap kata ini disebutkan. Iya, benar saya setuju dengan mbak Dewi jika baju ini menganak. Selera kita sama kayaknya, ya.

    BalasHapus
  3. Wah bajunya lucu mbak... Makasih ulasannya... Aku bakal mampir ke IGnya ^^

    BalasHapus
  4. Wah ibu, saya juga penyuka jejahitan bu. Menjahit buat saya itu salah satu terapi buat menenangkan jiwa (selain menulis dan menggambar). Saya suka liat desainnya sitta atelier ini karena simpel tapi manis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Eline, senang sekali saya bisa ketemu. Saya senang melihat baju-baju tapi saya tidak bisa menjahit. Yang saya tulis di sini berdasar pengalaman saja. Jadi di luar itu masih banyak yang tidak saya ketahui. Kalau mbak Elin suka jejahitan bahkan sampai jadi alat terapi, pasti keren, nih ilmunya. Untuk Sitta Atelier, iya, mbak, saya juga suka karena itu. Terima kasih, mbak Elin.

      Hapus
  5. wah informasinya mantap ini. tadinya enggak pernah benar-benar memperhatikan bahan sih, yang penting enak dan nyaman dipakai aja. tapi dengan ini, jadi belajar lagi, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Bening sudah mampir, saya bersukur kalau tulisan saya bermanfaat.

      Hapus
  6. Wow saya selalu kagum dgn orang yg punya keahlian menjahit seperti Mbaj Yuniar. Ulasan ttg Sita Atelier ini menarik 😊 insyaallah nanti kutengok ig-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, iya, mbak Aulia, saya senang dan berterima kasih sudah mampir dan menyapa. Terima kasih juga untuk janji nengok ig obyek tulisan ini.

      Hapus
    2. Waahh.. saya takut janji saya ditagih 😄🙏🏻

      Hapus
  7. Makasih rekomendasinya mba. Aku kadang2 suka kasihan kalau anak2 pake model tile, jala2 gitu. Kalau pelapisnya kurang nyaman suka gatal dan geraha anaknya. Jangan sampai deh demi penampilan anak jadi korban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Fina. Iya memang benar, kasihan jika anak menjadi korban. Semoga semakin banyak orang tua yang mengutamakan kenyamanan anak dalam hal berpakaian.

      Hapus
    2. Iyaya aku waktu kecil aja klo pake baju bahan tile gatel, ga nyaman, ujung2nya tantrum nangis minta pulang. hehehehe

      Hapus
  8. Berbakat banget ini mb, saya lahir dari seorang ibu yang mahir menjahit di masa mudanya, namun saya tidak bisa menjahit sama sekali padahal keinginan ada mb hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ma sya Allah... Sudah ada benihnya, ni, mestinya. Tinggal mulai saja supaya ada "reinkarnasi", hihihi.. Setidaknya bisa menambah rasa senang di hati ibunda.

      Hapus
  9. Ilmu banget buuu...
    Ibu mertua saya jg dulunya penjahit, tp beliau ngga pernah mengenalkan sy ttg 'jahitan' karena memang saat itu sudah tidak membuka jahitan lagi..
    Sy sendiri kalau masalah baju, yg penting nyaman dipakainya dan modelnya sy suka udah cukup... Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, ibu mertua pasti punya mutiara yang tersimpan. Semoga suatu saat ada yang menemukannya, ya, mbak Zea. Nyaman dipakai dan suka modelnya, memang begitu idealnya sebuah baju.

      Hapus
  10. MasyaAllah, ilmu baru 😍 Vi kurang suka menjahit (mesin) tapi pengeeen, baca tulisan Mba jadi seperti menemukan jarum kasur di antara tepung, gampang nyarinya. Cuma bukan passion Vi sih di menjahit inih 🙈 Rekomendasinya oke banget buat keluarga Vi yang banyak di Surabaya dan Sidoarjo. Tuh, kan malah jadi kangen mudik 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah, semoga jadi durian runtuh ya, ini buat Sitta Atelier. Semoga dimudahkan untuk mudik, itu berarti semoga juga pandeminya Allah hapuskan sehingga mbak Via dan kita semua bisa mudik dengan merdeka. Ternyata bebas mudik seperti dulu itu mahal, ya... Hikmahnya, mungkin ini, kita tidak akan pernah paham nilai nikmatnya mudik jika tidak ada pandemi, ya...

      Hapus
  11. Wah, saya baca filosofis ide bisnisnya keren banget mbak, hehe, sukses terus ya mbak bisnisnya :)

    BalasHapus
  12. Tadi pas liat gambarnya udah gemes sendiri ih lucu. Dikira cuma buat anak-anak aja, taunya bisa pesen khusus ya. Jadi berkunjunv ke akun IG nya 🤭🤭

    BalasHapus
  13. Faktor nyaman dipakai itu nomer 1 ya bu apalagi untuk baju anak. Ditambah motif yg sesuai pastinya jadi favorit ibu2. Nanti saya intip IG nya ah

    BalasHapus
  14. bajunya lucu, keliatan nyaman dipake ya. btw makasiiih sudah nulis info designer sekaligus penjahit, jarang-jarang ada review begini padahal saya butuh banget kalo mau bikin baju custom hihihi :))

    BalasHapus